Sabtu, 02 Mei 2020

Sejarah Singkat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Dirayakan Tiap 2 Mei

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2020 Setiap tanggal 2 Mei, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia. Sejarah Hari Pendidikan Nasional memang tak bisa dilepaskan dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.


Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta, 2 Mei 1889.  Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia mengenyam pendidikan di STOVIA, namun tidak dapat menyelesaikannya karena sakit. Akhirnya, Ia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.

Selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Ditetapkannya tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional tidak terlepas dari jasa-jasa salah satu tokoh dan Pahlawan Nasional Ki Hadjar Dewantara.

Beliau merupakan pelopor kebangkitan pendidikan di Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, Ki Hadjar Dewantara merupakan pelopor berdirinya Perguruan Taman Siswa yang akhirnya menjadi cikal-bakal berdirinya lembaga pendidikan di Indonesia.

Ia mendirikan taman siswa pada tanggal 3 Juli 1922 setelah pulang dari pengasingan di Belanda.

Pendirian Perguruan taman Siswa ini ditujukan sebagai tempat bagi orang-orang pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Karena pada zaman itu untuk mendapatkan pendidikan formal sangat susah.


Hanya kaum bangsawan dan orang-orang Belanda yang memiliki akses ke sekolah-sekolah jaman itu

KI Hadjar Dewantara merupakan seorang penulis, wartawan muda dan tokoh yang aktif di organisasi pemuda pada masa kolonial Belanda.

Tulisan-tulisannya terkenal keras dan mengandung kritikan-kritikan pedas yang ditujukan kepada pemerintah Hindia Belanda atas tindakan yang sewenang-wenang kepada orang-orang pribumi

Akibat kritikan dan tulisannya yang pedas, ia kemudian diasingkan ke Bangka lalu dipindahkan ke Belanda bersama dua rekannya Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo pada tahun 1933.

Pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan, KI Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan yang menjabat dari tanggal 19 Agustus 1945 hingga 14 November 1945.

Beliau terkenal dengan slogannya yang membangkitkan semangat pendidikan di Indonesia dalam bahasa Jawa yakni:

““Ing Ngarsa sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Slogan tersebut berarti sebagai berikut “Di Depan menjadi Contoh atau Panutan, Di Tengah Berbuat Keseimbangan atau merangkul, dan Di Belakang memberikan Dorongan atau Mendorong”.

Atas jasa-jasanya itu, pada tanggal 16 Desember 1959 pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Tanggal 2 Mei merupakan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara

Penetapan tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas ini dituangkan dalam Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Selain diperingati sebagai Bapak Pendidikan, beliau juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional bidang pendidikan.

Dari berbagai sumber

0 comments:

Posting Komentar